Cipt :
Tutut Aisah H
...KAU YANG PERGI SAAT AKU
DATANG...
lembaran
demi lembaran yang aku tulis dengan tetesan air mata
lembaran
demi lembaran yang aku rangkai dengan penuh arti
lembaran
demi lembaran yang rusak oleh tinta penyesalan
dan kini
lembaran itu pun mulai lepas satu per satu
lembaran
itu pun mulai rusak oleh debu
kertas
yang berawal putih mampu berubah bewarna hitam
gunung
yang awalnya menjulang tinggi kini mampu runtuh dengan suara jeritan tangisanku
aku yang
terlalu bodoh untuk menyombongkan diri
aku yang
terlalu lemah untuk menjadi orang yang egois
aku yang
terlalu kuat untuk tak menangis
aku tak
pernah sadar jika matahari mulai mengeluh
aku tak
pernah mau mengerti jika malam mulai lelah
bahkan
aku buta,aku tak pernah tau aku lah penyebab berakhirnya cerita ini...
cerita
yang berakhir tanpa skenario
cerita
yang berakhir tanpa penyelesaian
cerita
yang berakhir dengan sebuah penyesalan
disaat
aku mulai membuka mata
disaat
aku mulai tersenyum dan berkedip
tangisan
yang aku lihat
hatiku
menjerit ..ketika aku harus melihat seseorang yang didepanku terbujur kaku
seseorang
yang tertidur pulas
seseorang
yang diam dalam tangisan
badan
yang terbujur kaku
badan
yang terselimuti kain putih
badan yang
mulai terpisah dengan raga
hanya
itu yang mampu kulihat
sambutan
itu yang aku dapat
sambutan
dimana penuh tangisan
sambutan
yang diawali dengan rasa kesedihan
kedatanganku
adalah kepergianmu
TUHAN
andai disaat itu aku mampu bicara
andai
waktu itu aku sanggup menangis
TUHAN
dengar ini
“ibu...bangun..bangun..bu
kenapa
matamu mulai menutup
kenapa
nafas yang semakin melemah
ibu aku
tau ragamu mulai lelah
ibu..bertahan..
buka mata ibu..
tidak
inginkah kau memelukku
tidak
inginkah kau menghapus air mataku
ibu..mereka
masih membutuhkanmu
mereka
masih memerlukanmu
ibu...tersenyum
padaku ..ibu ayo kuat..ibu pasti bisa
..ibu
pegang tangan ku yang erat ,, ibu jangan tidur
ibu
bangun ...
tangan
mu mulai terlepas dari genggamanku
air
matamu mulai menetes ketanganku
senyummu
mulai hilang dari pandanganku
ibu .. ibu..ibu
..ayah
.. suruh ibu bangun ayah ..
ayah
..jangan bawa ibu ..
ayah
jangan angkat ibu ...
ayah
jangan lepas alat itu ..ibu masih hidup yah ..
ayah ..
tadi ibu senyum .. tadi ibu nangis..
kenapa
sekarang ibu diem yah ...
TUHAN
..kenapa kau berikan bendera kuning pada keluargaku ..
ayah
cabut bendera itu ,,
ayah
lepas baju hitam mu
ayah
ganti pakaian ibu
ayah..kasihan
ibu .. dia kesakitan ..
ayah ..
jangan biarkan orang-orang itu mengangkat ibu
kakak..
bangunkan ibu .. suruh dia bangun
kak
..bawa pulang ibu ..
ibu..
ayo pulang ..ibu jangan tidur disini..
ayah
kasihan ibu ,, ibu susah nafas yah ,,
TUHAN
...kembalikan beliau kepadaku..
ijinkan
beliau merawatku..
beliau
belum sempat mengenalku
beliau
belum sempat memberikan nama untukku..
TUHAN
andai aku bisa marah ..
aku yang
bodoh .. aku yang merebut nyawanya
aku yang
merenggut semua kebahagiannya
aku yang
menghancurkan semua harapannya
ayah
maaf aku telah merebut bidadarimu
kakak
maaf aku telah meengambil malaikatmu
... ibu
maaf aku telah egois
,,,ibu
aku capek..aku lelah..aku tak mampu lagi berjalan
ibu ..
jemput aku disini
ambil
aku untuk terbang bersamamu..
ibu
bukan ini yang aku mau ,,bukan ini yang aku inginkan,,
kalian
boleh manganggapku sebagai penyebab kematiannya
kalian
boleh menyalahkanku karna kepergiannya..
aku yang
tau arti kepergian ,..arti kehilangan,,yang sesungguhnya
aku
terlalu kecil untuk bisa paham ..
aku
terlalu lemah jika harus berdiri sendiri ,,,
tak ada
kenangan yang tersisa
tak ada banyangan
yang datang
saat ini
hanya lah hiasan nisanmu yang mampu aku padangi
rumah
terakhir mu yang mampu aku datangi
hanya
menangis dibawah nisanmu lah yang mampu menenangkanku
.... kau lah yang pergi saat aku
datang ....