Kamis, 07 Agustus 2014

CERPEN



Mata itu mulai menutup disaat aku melihatnya
Senyum itu mulai pudar saat aku berada disampingnya
Dan nafas itu mulai berhenti disaat aku mendekap erat tubuhnya
Tuhan .. tanda apa yang engkau berikan ...?
Langit yang mulai hitam
Matahari yang semakin tenggelam
Tapi aku hanya mampu berdiam
Berdiam dibawah bulan dan bintang
Disana aku menyimpan sejuta harapan
Disanalah aku menggantungkan sebuah keinginan
Dan sampai saat ini aku masih terdiam
Terdiam disebuah bangku tua yang penuh debu
Aku berharap ada sebuah meteor yang menemaniku
Aku berfikir dengan cemas
Dimana tiba saatnya aku harus pergi jauh tanpa kata
Saat dimana kulitku mulai mengkerut
Saat saat dimana aku tak mampu lagi untuk melangkahkan kakiku
Dan saat dimana aku hanya bisa menunggu
Menunggu tanpa suara,tanpa gerakan,dan tanpa senyuman
Air mata yang selalu menetes
Air mata yang seakan akan ingin berlari
Tuhan...Saat jantungku nanti tak sanggup bernafas lagi
Dan saat aku harus menghitung perputaran jam
Mungkin saat saat itulah yang membuatku ragu
Ragu untuk melangkah pergi
Ragu untuk meninggalkan semua kenangan yang pernah terjadi
Tapi itu harus dan harus terjadi
Tuhan...tunggu aku dihadapanmu
Tunggu aku untuk berada disampingmu
Aku akan memilihmu jika memang sudah saatnya tiba kelak ...

LOVE
Aisah


CERPEN
Ada seorang anak yang ditinggal ibunya saat dia dilahirkan namanya Aisah,saat dia lahir disaat itu pula ibunya meninggal dan setelah kejadian itu dia dirawat oleh saudara-saudaranya lebih tepatnya kakak dan tantenya selama tujuh hari dia selalu dirawat dengan penuh kasih sayang dikeluarganya walaupun dia terlahir dikeluarga kurang mampu, tapi disuatu ketika ada dua orang datang mendatangi rumah ayahnya,awalnya semua orang mengira bahwa orang tersebut ingin melihat hewan peliharaan ayahnya ternyata ada tujuan lain, mereka berkenan untuk mengangkat aisah untuk menjadi anak angkatnya,pada awalnya semua tidak setuju karna sebelumnya ada seorang ulama yang berkenan pula untuk menjadikan aisah itu anak asuhnya ,setelah keluarga besar berembuk dalam waktu yang tidak singkat keluargapun setuju aisah diajadikan anak angkat dari kedua orang tadi dengan alasan jika aisah diangkat anak oleh seorang ulama mungkin mereka tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan aisah karna kemungkinan besar aisah akan diasuh diluar kota berbeda dengan kedua orang ini beliau tinggal satu kota dan rumahnya juga tidak terlalu jauh dengan kita,tapi pihak keluarga aisah memberikan sebuah janji yang harus disepakati oleh kedua belah pihak jikalau aisah tumbuh besar pihak keluarga manapun tidak boleh untuk melarang aisah untuk mengenal keluarga kandungnya aisah juga tidak boleh disembunyikan asal usulnya dan akhirnya perjanjian itu disepakati oleh kedua belah pihak dan aisah pun diasuh oleh kedua orang tuanya yang baru. (SINGKAT CERITA)
Aisah tumbuh besar, sekarang dia sudah bisa mengerti tentang keadaan sekitar,namun pada saat itu dia belum mengenal siapa dirinya yang sesungguhnya, tapi disuatu ketika ada satu kejadian yang membuat aisah mengerti dan tahu siapa dirinya dan apa yang selama ini terjadi, salah satu tetangga secara langsung memberitahu aisah dengan cara yang tidak pantas tetangga itu berkata
 “Kamu tau gak kalau kamu itu hanya anak angkat yang diasuh oleh orang tuamu yang sekarang,ibu kamu meninggal saat melahirkanmu”
saat itu pula aisah menangis dan pulang kerumah tanpa ada rasa takut lagi aisah pun bertanya kepada orang tuanya
 “Bapak Ibu aisah ini anak siapa”
dengan wajah yang bingung orang tuanya hanya tersenyum cemas dan ayahnya berkata
“Disuatu saat nanti kamu akan mengerti semua ini ,disaat kamu akan paham akan keadaan ini”.
Aisah sekarang sudah duduk dikelas 2 SD dan saat ini lah aisah mengerti dan paham dengan kondisi selama ini yang terjadi pada dirinya karna terlalu banyak cerita tentang dirinya yang diujarkan oleh para tetangganya.
“Aku hanya anak angkat” ujar aisah dengan bingung.
(SINGKAT CERITA)
Tak terasa waktu begitu cepat berjalan sekarang aisah telah duduk dibangku kelas 1 SMP dan dia semakin tau dan lebih lebih paham tentang dirinya. Disuatu saat dia berantem dengan salah satu teman satu kelasnya dan temannya itu berkata
“Kamu itu siapa”
Aisah menjawab dengan lantang
“Aku hanyalah anak PIATU yang telah ditinggal seorang ibunya sejak lahir,ak hanyalah seoarang anak yang tak pernah megenal siapa ibu kandungnya sampai detik ini,siapa aku ,aku bukan siapa siapa samapa saat ini ,kalian beruntung dengan apa yang kalian alami,kalian berbeda dengan aku sampai saat itu hidupku hanya dihantui rasa bersalah dan penyesalan aku belum mengerti dengan jalan cerita hidupku , kalian sangat beruntung kalian mengenal baik keluarga kalian kalian bisa memeluk,mencium ibu kalian mersakan asinya mersakan kasih sayangnya ,walau aku sudah memiliki orang tua angkat aku justru semakin berat bebanku diman aku harus menjaga perasaan kedua orang tua angkatku dimana aku harus menahan seribu pertanyaan tentang beliau kepada mereka.dan sampai saat ini aku hanya bisa diam diam dan menangis,dan aku hanya ingin mengatakan TIDAK SEMUA ANAK BERUNTUNG SEPERTI KALIAN” (menangis penuh air mata).
semua mata mengarah kepada aisah dengan penuh rasa kasihan,aisah lalu berkata
“Aku tak perlu kalian kasihani”(sambil menghapus air matanya).
Disalah satu kesempatan ada seorang guru yang memberikan tugas untuk membuat sebuah puisi yang bertemakan “IBU” dan dibacakan didepan kelas dan aisah mendapatkan giliran itu,aisah pun membacakan puisinya dengan iringan lagu Bunda dari Melly Guslow.


(Puisi)
Saat sebelum aku terlahir
Aku menggantungkan seribu tanya pada tuhan
Tuhan .. aku hanyalah malaikat kecil yang lemah,akankah aku mampu berada disana..?
Tuhan aku nyaman saat berada disurgamu
Tapi ketika engkau mengharuskan aku turun kebumi apa yang harus aku lakukan disana...
Tuhan pun menjawab...
Anakku tak perlu kau khawatir dengan keadaan bumi
Aku telah mengirimkan seorang malaikat untukmu
Tapi tuhan akan sulit bagiku untuk bisa bertemu denganmu
Tuhan pun menjawab
Tidak perlu cemas malaikatmu itu akan mengajarimu bagaimana cara untuk mengenalku...
Tuhan...
Kemana malaikatku itu
Malaikat yang pernah engkau janjikan
Tuhan ...
Aku ingin kembali kepangkuanmu
Aku tak akan pernah sanggup berada disini tanpa seorang malaikat
Tuhan ...
Kenapa engkau mengambil beliau,ketika aku telah disini
Kenapa engkau menghentikan detak jantungnya ketika aku mampu bernafas
Tuhan ...
Akankah aku berdiri sendiri
Akankah aku melangkah tanpa kaki
Tuhan pun dengan sabar menjawab
Tak perlu kau meneteskan air matamu
ini jalanmu jalan yang harus kamu tempuh
Bukan hal mudah untuk berada dibumi
Bukan cerita mudah ketika kita berada disebuah kesenangan
Mungkin hari ini kau disambut dengan air mata
Tapi aku yakin aku telah menyiapkan sejuta tawa untukmu nanti
Aku berjanji padamu tidak akan setiap waktu aku memberikanmu kesedihan
Aku hanya menguji kesabaranmu
Dan kesabaranmu itulah yang akan mampu mengantarkankmu kemalaikatmu ...
Semua siswa menangis setelah mendengar puisinya,tanpa canggung tanpa takut semua teman memeluk erat aisah didepan kelas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar